Menurut fungsinya, sepeda gunung ( MTB ) di bagi menjadi 5 jenis, diantaranya :
Cross Country(XC)
Dirancang
untuk medan yang tidak terlalu ekstrem (ringan), sepeda jenis ini hanya
mempunyai suspensi depan atau tanpa suspensi sama sekali. Karena hanya memiliki
suspensi depan biasanya sepeda gunung jenis ini dikategorikan sebagai rigid
frame. Didesain agar efisien dan optimal pada saat mengayuh ditanjakan, di
jalan aspal hingga jalan tanah pedesaan. Sepeda jenis ini
sangatlah disarankan bagi pemula yang ingin memulai bermain sepeda MTB.
All Mountain
(AM)
Biasa dipakai
untuk jalur perpaduan antara Cross Country (XC) dan Down Hill ringan
(light DH). Didesain untuk melintasi alam yang berat seperti naik dan
turun bukit, masuk hutan, melintasi medan berbatu, dan menjelajah medan offroad jarak
jauh. Memiliki 2 suspensi depan dan belakang (double suspension). Panjang
suspensi belakang (rear suspension) sekitar 6 inchi dan panjang suspensi depan
(fork) mulai dari 140mm s/d 160mm. Pemakai dapat melakukan pendakian gunung
dengan baik (tidak berat), sekaligus juga dapat menuruni gunung dengan cepat
(tidak berguncang-guncang), karena panjang suspensi yang optimal. Keunggulan
sepeda jenis ini ada pada ketahanan dan kenyamanannya untuk dikendarai.
Free Ride
(FR)
Dirancang
untuk mampu bertahan melakukan lompatan tinggi (drop off) dan kondisi ekstrim
sejenisnya. Rangkanya kuat namun tidak secepat dan selincah sepeda jenis All
Mountain, karena bobotnya yang lebih berat, maka kurang cocok untuk digunakan
dalam perjalanan jarak jauh dan sangat tidak cocok untuk tanjakan.
Down Hill
(DH)
Untuk medan
yang sangat ekstrem, sepeda gunung jenis ini mempunyai suspensi ganda
(double suspension) untuk meredam benturan yang kerap terjadi ketika menuruni
lereng dan dapat menikung dengan stabil pada kecepatan tinggi. Dirancang agar
dapat melaju cepat, aman dan nyaman dalam menuruni bukit dan gunung. Sepeda
jenis ini tidak mengutamakan kenyaman dalam mengayuh, karena sepeda jenis ini
hanya dipakai hanya untuk menuruni lereng bukit atau gunung.
Sepeda ini juga dipakai untuk perlombaan, sehingga yang menjadi titik utama
dalam perancangannya adalah bagaimana agar kuat namun dapat melaju dengan
cepat. Untuk menuju ke lokasi, para down hiller tidak mengayuh sepeda
mereka, namun sepeda mereka diangkut dengan mobil. Sangat tidak efisien
jika sepeda ini digunakan di dalam kota maupun di jalur cross country.
Dirt Jump
(DJ)
Sepeda jenis
ini awalnya dirancang untuk anak muda perkotaan, selain sebagai alat transportasi,
untuk kebut-kebutan di jalan raya kota, juga digunakan untuk melakukan atraksi
lompatan tinggi dan atraksi-atraksi ekstrim lainnya. Fungsi dari sepeda jenis
ini sangat mirip dengan BMX, namun dengan bentuk yang diperbesar. Nama
lain dari sepeda jenis ini adalah trial atau urban MTB.








0 comments:
Post a Comment